KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1

 



KONEKSI ANTARMATERI MODUL 2.1

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Oleh : Ananda Wahyu Yatama Putra, S.Pd.

Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Pati

 

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kbutuhan murid. Pemeblajaran berdiferensiasi juga merupakan pembelajaran yang disusun secara sistematis oleh guru agar mampu mengakomodir seluruh kebutuhan murid di dalam kelas yang memiliki bermacam-macam perbedaan. Sebagai seorang pendidik, untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi diperlukan persiapan dan strategi pembelajaran yang tepat. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi meliputi tiga hal yaitu, kesiapan belajar murid, minat belajar, dan juga profil belajar murid.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas. Untuk menerapkannya hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah yang pertama melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga spek yaitu kesiapan beljar, minat belajar, dan profil belajar murid. Pembelajaran ini dapat dilakukan melalui wawancara, observasi atau survey menggunakan angket. Yang kedua merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan dengan memberikan berbagai pilihan mulai dari strategi, metode maupun model belajar. Selanjutnya melakukan evaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.

Dari sini saya mulai memahami bahwa pembelajaran itu tidak hanya menyelesaikan tuntutan kurikulum untuk menyelesaikan materi. Namun, kita juga perlu memperhatikan kebutuhan murid yang ada di kelas yang kita ampu. Hal ini untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang hendak kita capai serta materi yang akan kita sampaikan kepada murid.

Maka dari itu diperlukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru diantaranya yang pertama diferensiasi konten yaitu berkaitan dengan materi yang akan kita ajarkan pada murid. Kedua adalah diferensiasi proses yaitu berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Yang ketiga adalah diferensiasi produk yaitu produk yang kan dihasilkan oleh murid dalam pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dengan optimal adalah dengan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan murid. Seperti kesiapan belajar murid adalah kepasitas untuk mempelajari materi baru yang sifatnya dasar. Kaitan pembelajaran berdiferensiasi ini dengan modul sebelumnya adalah filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan pembelajaran berdiferensiasi untuk mewujudkan merdeka belajar. Berdasarkan pemikian Ki Hajar Dewantara adalah menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya. Mereka berhak untuk untuk berkemabnag sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya.

Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga berkaitan dengan nilai dan peran guru penggerak. Melalui nilai dan peran guru penggerak yang telah dimiliki, pembelajaran berdiferensiasi dapat tercapai dengan membentuk komunitas praktisi, menjadi coach bagi rekan guru maupun murid, serta mendorong kolaborasi antar guru yang dapat mewujudkan kepemimpinan murid.

Demi terwujudnya pembelajaran berdiferensiasi maka guru penggerak harus mampu berkolaborasi dengan warga sekolah serta mampu mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh sekolah sehingga dapat mewujudkan visi sekolah serta mendukung perkembangan murid sesuai dengan kebutuhannya. Dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi ini akan memberikan kemudahan bagi guru dalam memetakan kebutuhan murid dan mengakomodir guru dalam menyiapakan murid yang siap untuk menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang selalu akan berkembang dan berubah.

Komentar