Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 

Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi

Penulis : Ananda Wahyu Yatama Putra, S.Pd.

 

Perkenalkan saya Ananda Wahyu Yatama Putra, S.Pd. calon guru penggerak Angkatan 7 dari SMP IT Ittihadul Muwahidin. Saya akan menyampaikan refleksi dan kesimpulan dari materi modul 1.1 tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah pengimplementasian pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Sebagai seorang pendidik kita dituntu untuk menjadi penuntun dan menghamba kepada siswa. Salah satu semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.’ Yang mana sebagai seorang guru itu harus mampu memberi contoh yang baik, meberi semangat dan memotivasi siswa.

Memang sebagai seorang prndidik kita dituntut harus senantiasa mempraktikan akhlak dan perilaku yang baik sebagai role model atau contoh bagi siswa. Nilai nilai kebaikan yang diterapkan harus dimulai dari diri kita sendiri. Besar harapan denga  memberikan contoh yang baik itu mampu membentuk karakter para siswa di sekolah. Sehingga meraka mampu menempatkan diri Ketika bermasayarakat.

1.      Apa anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anada mempelajari modul 1.1

Awalnya sebelum Saya mempelajari modul ini, Saya percaya bahwa semua siswa akan mampu menerima materi yang akan saya sampaikan. Anggapan bahwa semua siswa adalah sama. Namun pada kenyataannya ternyata setiap siswa itu berbeda-beda kemampuan dan karakteristiknya. Saya memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan mengejar sesuai dengan target yang telah ditentukan. Yang saya lakukan justru Guru sebagai subjek pembelajaran, bukan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Karena saya berfikir bahwa siswa itu seperti kertas kosong yang siap untuk menerima berbagai macam coretan atau ilmu. Sedangkan pembelajaran yang baik adalah berpusat pada siswa dan membuat siswa aktif.

Dalam pembelajaran di kelas focus saya hanya pada target kurikulum yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Saya belum membuat analisis diagnosis, analisis pembelajaran, hanya terfokus pada pengumpulan tugas dan siswa mendapatkan nilai untuk mendapatkan nilai akhir di rapot.

2.      Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari tentang filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara membuat pemikiran saya menjadi terbuka terhadapa pembelajaran siswa di kelas maupun di sekolah. Guru memang diharuskan menghamba kepada siswa dalam pembelajaran. Guru memberigan apresiasi kepada siswa seuai dengan kodratnya, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Sehingga mereka akan merasa bangga, mau berpikir, dan berkreasi sesuai dengan kempuan dan bakat minatnya masing-masing.

Perubahan yang saya rasakan trerhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah menyadari bahwa setiap anak memiliki kemampuan masing-masing dan guru tidak boleh memaksakan kehendaknya. Pembelajaran harus berpusat kepada siswa, yang mana sudah dicetuskan dalam merdeka belajar. Awlanya saya mengira merdeka belajar ini hanyalah slogan untuk kurikulum, namun setelah mempelajari secara mendalam dan memahami filosofi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara membuat saya mengerti bahwa memang dalam pembelajaran ini anak harus merdeka. Mereka diberikan kebebasan dalam belajar. Mulai dari gaya belajar, metode belajar hingga tempat mereka belajar.

Fungsi guru sebagai fasilitator menjadi benar benar terlaksana setelah memahami dan menerapkan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantoro. Saya tidak hanya terfokus pada ketercapaian materi, namun juga berperan sebagai penuntun, membimbing, mengarahkan, dan memberi motivasi kepada siswa dalam menemukan dan mencari konsep pembelajaran yang akan mereka pelajari dalam pembelajaran.

3.      Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda mencerminkan pemikiran KHD.

Beberapa hal yang akan segera saya terapkan dalam mencerminkan pemikiran KHD adalah sebagai berikut:

a.       Menerapakan senyum salam sapa yang mana dapat menumbuhkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua maupun dengan teman.

b.      Memberikan motivasi kepada siswa untuk saling toleransi dan peduli kepada sesame. Misalnya bila ada teman yang terkena musibah maka dengan tanggap bisa meberikan bantuan.

c.       Menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan fungsi guru sebagai fasilitator sehingga akan menumbuhkan kreativitas pada siswa.

 

Komentar

  1. Sangat menginspirasi...

    BalasHapus
  2. Sangat menginspirasi sebagai pengajar

    BalasHapus
  3. pembelajaran yg kreatif dan menarik

    BalasHapus
  4. Mantap pak guru, semangat. Ditunggu pembelajaran kreatif selanjutnya.

    BalasHapus

Posting Komentar