Membaca



A.    Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pesan tersurat dan tersirat yang akan disampaikan oleh penulis melalui teks.(Hudgson, 1960: 43).

B.     Tujuan Membaca
Ada berbagai macam tujuan membaca. Secara umum Nurhadi (1987:11) menyebutkan bahwa tujuan membaca adalah sebagai berikut:
a.    Membaca untuk memperoleh informasi.
b.    Membaca untuk memperoleh pemahaman.
c.    Membaca untuk memperoleh kesenangan.
d.   Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
e.    Membaca untuk mengoreksi (mempertanyakan kembali fakta bacaan).

C.    Tahap Membaca
1.    Tahap Prabaca
Aktivitas yang dilakukan oleh seseorang sebelum membaca melalui kegiatan survei bacaan dengan cara memprediksi isi bacaan dan menyusun pertanyaan tentang isi bacaan tersebut, serta merumuskan tujuan membaca agar dapat mengembangkan proses membaca secara efektif dan efisien.

2.    Tahap Membaca
Kegiatan mentransfer pengetahuan atau informasi dari bacaan ke dalam memori pembaca untuk memperoleh pengetahuan baru dari bacaan. Leo (1994: 8) mengemukakan strategi yang dapat digunakan pada saat membaca untuk meningkatkan pemahaman, yaitu dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting.

3.    Tahap Pascabaca
Aktivitas yang dilakukan setelah seseorang selesai melakukan kegiatan membaca. Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burn, dkk. (1996: 237) digunakan  untuk membantu pembaca memadukan informasi atau pengetahuan yang baru diperolehnya dari teks bacaan dengan informasi atau pengetahuan yang telah dimilikinya, sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam.

D.    Model Membaca
1.    Model Botton-Up : menerjemahkan simbol-simbol tertulis menjadi simbol-    simbol bunyi (Harjasujana, 1986: 34).
Contoh: pada saat membaca grafik yaitu menerjemahkan simbol-simbol yang ada dalam grafik dengan menyuarakan bunyi atau membacanya.
2.    Model  Top-Down : proses interaksi antara teks dan pembaca (Goodman dalam Cox, 1998: 270).
Contoh: pembaca yang ingin melakukan kegiatan membaca, terlebih dahulu akan memilih apa yang akan dibacanya. Setelah itu melakukan kegiatan membaca. Kemudian akan menyetujui atau menolak informasi yang terdapat dalam bacaan.
3.    Model Interaktif : perpaduan antara model botton-up dengan model top-down (Rumelhart dalam Harris dan Sipay, 1980: 8).
Contoh: pembaca yang ingin melakukan kegiatan membaca, terlebih dahulu akan memilih apa yang akan dibacanya. Kalau yang dibaca itu grafik pembaca kemudian akan menerjemahkan simbol-simbol yang ada dalam grafik dengan menyuarakan bunyi atau membacanya. Kemudian pembaca akan menyetujui atau menolak informasi yang terdapat dalam bacaan.
E.     Jenis-jenis Membaca
1.    Berdasarkan Tingkatannya
Agustina (1990: 10) membagi membaca menjadi 4 jenis, yaitu membaca permulaan, membaca inspeksional, membaca analitis, dan membaca sintopikal.
a.    Membaca Permulaan
Membaca permulaan adalah kegiatan membaca pada tingkat dasar yang lebih menitik beratkan pada kegiatan jasmani atau fisik untuk menguasai sistem tulis sebagai representasi visual bahasa dengan menyuarakan lambang bahasa tulis.

b.   Membaca Inspeksional
Membaca inspeksional adalah kegiatan membaca yang mementingkan keefektifan waktu. Pembaca hanya akan mencari informasi yang ia butuhkan saja dan menghiraukan informasi-informasi lain yang tidak ia butuhkan.

c.    Membaca Analitis
   Membaca analitis adalah kegiatan membaca yang tidak sekedar menyuarakan lambang bahasa dan menangkap maknanya saja, tetapi lebih dari itu, juga memperhatikan kegiatan mental sebagai pengaruh informasi yang terdapat dalam bacaan. Contohnya, setelah membaca novel “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habbiburrahman El- Shirazy, seorang berubah menjadi lebih santun.

d.   Membaca Sintopikal atau Perbandingan
Membaca sintopikal atau perbandingan adalah proses membaca dengan cara menganalisis lebih dari satu buku, untuk menemukan perbandingan informasi yang sama, dari bermacam-macam sumber, dengan tujuan menemukan keakuratan dan kelengkapan informasi yang diperoleh.
2.    Berdasarkan Caranya
a.    Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah proses membaca dengan cara bersuara yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca, intonasi, tempo, dan tekanan secara tepat, agar pendengar dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

b.   Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca tanpa mengeluarkan suara atau menggerak-gerakkan bibir, dan hanya mengandalkan kemampuan fisual, pemahaman, serta ingatan dalam menghadapi bacaan. Membaca dalam hati dibagi menjadi dua yaitu :

1.    Membaca Intensif
Membaca intensif adalah kegiatan membaca secara terfokus dan teliti atau detail, dengan tujuan memahami bacaan secara mendalam. Membaca Intensif dibagi menjadi tiga yaitu :
a.    Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah proses membaca dengan mengutamakan pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membaca pemahaman terdiri empat tingkatan yaitu :

1)   Pemahaman Literal
Pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat, dan paragraf dalam konteks bacaan itu.



2)   Pemahaman Interpretatif
Pemahaman interpretatif adalah kegiatan membaca yang berusaha memahami makna yang dimaksudkan oleh penulis, baik makna yang terdapat dalam teks maupun makna yang terdapat di luar teks bacaan.

3)   Pemahaman Kritis
Pemahaman kritis adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap teks bacaan dengan jalan melibatkan diri ke dalam teks bacaan itu.

4)   Pemahaman Kreatif
Pemahaman kreatif adalah kegiatan membaca dengan cara berpikir kritis dan imajinatif, memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosional, agar bisa menghasilkan gagasan-gagasan atau ide-ide baru.

b.   Membaca Telaah Bahasa
Membaca telaah bahasa adalah kegiatan membaca dengan menitikberatkan fokus perhatian pada penggunaan bahasa, baik dalam ragam bahasa fiksi maupun ragam bahasa nonfiksi.

c.    Membaca Kritis
Membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis untuk kemudian menilai informasi yang terdapat dalam bacaan tersebut.

2.    Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah proses membaca yang dilakukan secara luas (pada semua isi buku), dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dianggap penting sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif dibagi menjadi:

a.    Membaca Survey
Membaca survey adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk mensurvei atau mengetahui secara sekilas gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan sebelum membaca secara lebih mendalam.

b.   Membaca Sekilas/ Cepat
Membaca sekilas/ cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.

c.    Membaca Dangkal
Membaca dangkal adalah kegiatan membaca dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak mendalam dari suatu bacaan.













DAFTAR PUSTAKA

Soedarso. 2004. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Turahmat. 2010. Tehnik-tehnik Membaca. Semarang: Pustaka Najwa.
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.

Komentar